Dalam catatan sejarah manusia, kisah balas dendam sering kali memikat imajinasi kita, mencerminkan intensitas emosi yang mendorong individu melakukan tindakan yang luar biasa. Namun bagaimana jika upaya mendapatkan balasan tiba-tiba berubah menjadi hal yang tidak terduga dan berkaitan dengan Tuhan? Begitulah kisah memukau tentang jiwa yang termakan dendam, yang tanpa disadari menjadi utusan para dewa, menjalin narasi yang mengaburkan batas antara hasrat fana dan campur tangan ilahi. The Light Gobbler | 빛을 삼킨 자

Bagi protagonis kita, keinginan untuk membalas dendam sangat dalam, meresap ke dalam setiap serat keberadaan mereka. Dimotivasi oleh rasa haus yang tak terpuaskan akan keadilan dan pembalasan, perjalanan mereka mengambil jalan memutar yang tidak terduga ketika kekuatan ilahi sendiri memperhatikannya. Dalam sebuah perubahan yang bertentangan dengan narasi konvensional, individu ini menjadi penghubung antara alam kemanusiaan dan alam ilahi, seorang pembawa pesan yang ditugasi dengan misi yang melampaui balas dendam pribadi. Perpaduan antara hasrat fana untuk membalas dendam dan pengaturan takdir yang ilahi menghasilkan permadani takdir yang rumit. Sebagai utusan terpilih para dewa, jalan protagonis kita diterangi oleh tujuan yang jauh lebih agung daripada keluhan masing-masing. Tidak lagi semata-mata didorong oleh motif pribadi, mereka mendapati diri mereka dipercayakan dengan tugas suci, tanggung jawab yang melampaui upaya mereka sendiri untuk mendapatkan balasan.